Dan untuk pertama kalinya..
aku merasa berkenalan dengan kehilangan :)
«¤»☺₣ầỉŖұ ĶΪťţỲ ШḫȋŤė☺«¤»
Selasa, 14 April 2015
Jumat, 13 Februari 2015
Menghapus memory dan menghilang tanpa bekas
Kemarin kamu pergi. Aku pilih cara yang teramat
aman, yaitu menyingkir darimu dan menepi ke dalam kepompongku. Entah
untuk menenangkan diri atau karena tak ada tempat lain yang bisa kutuju.
Aku sendirian. Kutatap bayang kosong di sampingku. Tak ada yang berubah. Kamu tak menghampiriku lagi. Hanya sesuatu itu yang menghampiriku, sebuah rasa terabaikan.
Dengan kesedihan itu, aku berlari menjauh dari duniamu, tetapi aku kembali menemukanmu sedang menyuguhkanku kenangan. Tatapan itu, tanpa perasaan.
Seharusnya, ada satu hari yang paling baik untuk melupakanmu. Biar saja memori ini terbang, melayang, meliuk kemana saja dia suka, menipis, lalu hilang tanpa bekas.
:)
Aku sendirian. Kutatap bayang kosong di sampingku. Tak ada yang berubah. Kamu tak menghampiriku lagi. Hanya sesuatu itu yang menghampiriku, sebuah rasa terabaikan.
Dengan kesedihan itu, aku berlari menjauh dari duniamu, tetapi aku kembali menemukanmu sedang menyuguhkanku kenangan. Tatapan itu, tanpa perasaan.
Seharusnya, ada satu hari yang paling baik untuk melupakanmu. Biar saja memori ini terbang, melayang, meliuk kemana saja dia suka, menipis, lalu hilang tanpa bekas.
:)
Senin, 29 September 2014
Berbeda Saat Menjadi Nyata
Mungkin benar..
Yang tak terjangkau, biarkan saja tetap menjadi yang tak terjangkau. Yang maya, biarkan saja tetap menjadi maya.
Karena,
Saat dia menjadi nyata, dia akan menjadi berbeda. :)
Yang tak terjangkau, biarkan saja tetap menjadi yang tak terjangkau. Yang maya, biarkan saja tetap menjadi maya.
Karena,
Saat dia menjadi nyata, dia akan menjadi berbeda. :)
Kamis, 25 September 2014
Dream while others are wishing~
Impian dan cita-cita memang selalu terlihat sangat susah untuk dicapai. Kadang, gagal pun lebih sering menampakkan diri. Kadang, kita lebih sering dihadapkan pada pilihan menyerah. Kadang, kita merasa apa yang selama ini kita lakukan hanya sia-sia.
Tapi selama nafasmu masih ada, yakinlah bahwa Tuhan tidak akan tega melihatmu berjuang sedemikian keras. Meski sulit, jauh, dan banyak pengorbanan. Hari ini pun aku ingin belajar. Aku harus melakukan semuanya dengan benar. Kenapa banyak orang yang sukses-karena mereka telah menghapus kosakata menyerah dalam otaknya.
Hatiku selalu berkata: kau pribadi yang sangat sederhana, tetapi kau adalah harapan baru bagi dirimu sendiri. Ibumu selalu berdoa setiap hari dan kau sangat pintar. Jadi kenapa aku harus menangis? Mengapa aku harus takut gagal? Kenapa harus menyerah?
Terakhir, kutipan yang sangat aku suka, yang selalu menjadi alasan dibalik motivasiku adalah miliknya William A. Ward:
Study while others are sleeping.
Work while others are loafing.
Prepare while others are playing.
Dream while others are wishing.
Jadi, sudah siap untuk bermimpi dan mewujudkannya? :)
Tapi selama nafasmu masih ada, yakinlah bahwa Tuhan tidak akan tega melihatmu berjuang sedemikian keras. Meski sulit, jauh, dan banyak pengorbanan. Hari ini pun aku ingin belajar. Aku harus melakukan semuanya dengan benar. Kenapa banyak orang yang sukses-karena mereka telah menghapus kosakata menyerah dalam otaknya.
Hatiku selalu berkata: kau pribadi yang sangat sederhana, tetapi kau adalah harapan baru bagi dirimu sendiri. Ibumu selalu berdoa setiap hari dan kau sangat pintar. Jadi kenapa aku harus menangis? Mengapa aku harus takut gagal? Kenapa harus menyerah?
Terakhir, kutipan yang sangat aku suka, yang selalu menjadi alasan dibalik motivasiku adalah miliknya William A. Ward:
Study while others are sleeping.
Work while others are loafing.
Prepare while others are playing.
Dream while others are wishing.
Jadi, sudah siap untuk bermimpi dan mewujudkannya? :)
Senin, 22 September 2014
Terus Melanjutkan Perjalananku
Awalnya aku berjalan lurus, sesekali menengok ke belakang. Namun orang yang sempat aku ajak bergandengan kini berjalan menjauh berlawanan arah. Leherku sakit terlalu sering menengok dan tidak menjumpai sesuatu yang mengejarku. Aku kembalikan posisi kepalaku, menghadap ke depan, menengadah.
Tidak lama aku mendengar langkah menderap mendekatiku. Aku tidak asing dengan suara nafas yang terengah hendak mengejar itu. Punggung yang selama ini aku lihat dari kejauhan berbalik arah, mengejarku. Namun aku lelah menolehkan kepalaku. Aku terus melanjutkan perjalananku.
Tidak lama aku mendengar langkah menderap mendekatiku. Aku tidak asing dengan suara nafas yang terengah hendak mengejar itu. Punggung yang selama ini aku lihat dari kejauhan berbalik arah, mengejarku. Namun aku lelah menolehkan kepalaku. Aku terus melanjutkan perjalananku.
Kamis, 23 Januari 2014
Kadang
Kadang, kita harus
menghilang, untuk tau siapa yang akan mencari kita.
Kadang, kita harus
berlari jauh, untuk tau siapa yang akan mengejar kita.
Kadang, kita harus
berjalan mundur, untuk tau siapa yang masih berjalan di samping kita.
Kadang, kita harus
menangis kencang-kencang, untuk tau siapa yang akan menghapus air matamu.
Kadang, kita harus
berani melepas, untuk tau siapa yang akan mempertahankan kita.
Sama Tapi Berbeda
“Kita sama-sama
tersenyum di wajah masing-masing, tapi mungkin untuk dua alasan yang sama
sekali berbeda.”
—
Alasanku :
karena-kamu-adalah-cinta-dalam-diam-ku
Alasanmu :
karena-aku-adalah-(hanya)-teman-terbaikmu
Langganan:
Postingan (Atom)