Awalnya aku berjalan lurus, sesekali menengok ke belakang. Namun orang yang sempat aku ajak bergandengan kini berjalan menjauh berlawanan arah. Leherku sakit terlalu sering menengok dan tidak menjumpai sesuatu yang mengejarku. Aku kembalikan posisi kepalaku, menghadap ke depan, menengadah.
Tidak lama aku mendengar langkah menderap mendekatiku. Aku tidak asing dengan suara nafas yang terengah hendak mengejar itu. Punggung yang selama ini aku lihat dari kejauhan berbalik arah, mengejarku. Namun aku lelah menolehkan kepalaku. Aku terus melanjutkan perjalananku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar